Wow….kesempatan langka dan sejarah bagi Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia (Perhumas) sejak berdiri pada tanggal 15 Desember
1972, diberi kesempatan untuk membuka sesi pertama perdagangan saham di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Oktober 2015.
Program ini menjawab program PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
mengajak seluruh institusi terkait pasar modal untuk melakukan seremoni
pembukaan perdagangan sesi pagi secara langsung di lantai bursa.
Tujuannya BEI ingin mendekatkan pasar modal ke masyarakat dan bursa
saham menjadi lebih terbuka bagi masyarakat. Selain itu, program ceremony bell ini merupakan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengintensifkan literasi keuangan kepada publik.
Ketua Umum Perhumas, Agung Laksamana mengatakan, beberapa bulan
terakhir ini perekonomian Indonesia dan tak terkecuali para emiten
menghadapi tantangan yang cukup berat, tetapi berkat komunikasi dan
transparansi para emiten kepercayaan investor tetap terjaga.
“Perhumas juga mengajak seluruh pelaku pasar modal untuk tetap
optimistis terhadap perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih berada di urutan top dunia,” ucapnya.
Ia menambahkan Perhumas mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh
para emiten, khususnya dalam menerjemahkan informasi keuangan dan
kinerja perusahaan yang kerap sulit dipahami oleh masyarakat dan calon
investor pemula.
“Financial communication dan investor relations
adalah bagian dari kegiatan kehumasan perusahaan. Apabila dikelola
dengan baik, maka dapat menjaga harga saham dari volatilitas serta
membangun reputasi perusahaan dengan sendirinya,” ujar Agung.
Agung menambahkan, saat ini, Perhumas terus mengedepankan berbagai
fungsi kehumasan dalam perusahaan, karena banyak yang memandang sebelah
mata terhadap disiplin ilmu PR dalam korporasi.
Menurutnya, PR adalah fungsi manajemen strategis yang
mengintegrasikan keuangan, komunikasi, pemasaran, dan kepatuhan hukum
sekuritas yang paling efektif. Untuk membangun komunikasi dua arah yaitu
antara perusahaan, masyarakat keuangan, dan konstituen lain.
“Berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh kehumasan korporasi
akan memberikan kontribusi bagi perusahaan emiten di BEI. Dalam
mencapai fair value pada harga saham masing-masing emiten,” ujarnya.
Ke depan, Perhumas akan terus bekerja sama dengan BEI dan para emiten
dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dunia investasi di
Indonesia.
Untuk meningkatkan kompetensi praktisi humas. Dalam waktu dekat ini,
Perhumas akan mengadakan Konvensi nasional Humas (KNH) 2015 yang digelar
pada tanggal 18-20 November 2015 di Sari Pan Pacifik Hotel Jakarta.
Rencananya, event akbar tahunan Perhumas ini, bakal dibuka oleh
Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara. Selain membuka acara, Presiden
juga akan memberikan keynote speech bertema “Building Trust Through PR in the Age of Dialogue”.
Tahun 2015, KNH mengangkat tema Public Relations Journey: “The Sustainable Path To Trust & Reputation”. Tema
ini sengaja diangkat untuk menjabarkan tantangan dan peluang terkini
bagi praktisi Public Relations, khususnya menyambut pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016 nanti.
Beberapa pembicara yang akan hadir, antara lain Menkominfo Rudiantara, MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Pariwisata Arief Yahya, CEO dan Chairman dari berbagai industri dan para pakar di bidang komunikasi.
Akhir acara, peserta akan diajak berkunjung ke Gedung MPR RI dan diterima secara langsung oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Untuk mengetahui lebih banyak tema-tema yang akan dijabarkan dalam
Konvensi Nasional Humas 2015, segera daftarkan diri Anda melalui website
kami: www.perhumas.or.id/knh2015
05/11/15
Perhumas Buka Perdagangan BEI

About teraspr
TERASPR menawarkan Strategic Communications secara efisien dalam mendukung kebutuhan Anda di bidang Communications.
Public Relations
By
teraspr
Labels:
perhumas,
Public Relations
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar