Keuntungan Media Bagi Humas



KEBERADAAN media massa perlu mendapat perhatian khusus bagi praktisi Humas sebagai salah satu komponen public yang penting. Dengan beragam dan karakteristiknya media menjadi mitra yang mendukung aktivitas organisasi termasuk kehumasan. 

Peran media sangat strategis dalam menyebarluaskan informasi kepada publik, termasuk kontrol sosial.

Dalam berbagai diskusi, kerap muncul anggapan yang mempertentangkan kepentingan jurnalis dengan humas. Sebetulnya anggapan itu tidak berdasar. 

Kedua belah pihak sebenarnya memiliki orientasi dan tujuan yang mulia berdasarkan etika profesi sebagai panduan dalam beraktivitas. 

Pada era reformasi ini media massa menikmati suasana yang semakin bebas dan jauh lebih baik dibandingkan masa sebelumnya. Pergerakan media massa semakin kondusif sejalan dengan penerapan berbagai peraturan, seperti UU No.40 tahun 1999 tentang Pers.

Aturan ini memberi keleluasaan media menjalankan fungsi komunikasi serta fungsi ekonomi di tengah masyarakat. Begitu pula dibidang penyiaran dengan kehadiran UU No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

Di luar media konvensional, perkembangan media sosial juga tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan media yang pesat tadi memungkinkan praktisi humas memiliki ruang dalam memilih fasilitas mana yang cocok digunakan untuk menyampaikan informasi kepada publik dengan mudah.

Dalam perspektif komunikasi, tumbuh berkembangnya media merupakan indikator bahwa kita hidup sebagai bangsa yang kian demokratis yang memiliki berbagai sarana komunikasi untuk mengekspresikan pikiran dan pendapat.

Tapi disisi lain, media massa yang semakin bebas dan leluasa akan membawa tantangan tersendiri bagi praktisi humas. Banyak persoalan muncul seiring perkembangan media massa. 

Misalnya, persoalan yang berkaitan dengan pemberitaan media yang tidak akurat, belum lagi persoalan lain seperti kredibilitas media.

Dalam konteks ini diperlukan pemetaan terhadap media. Kegiatan pemetaan media dilakukan untuk membantu para praktisi humas mengetahui gambaran atau informasi mengenai karakteristik, jenis, dan kebijakan pemberitaan dari masing-masing media. 


Sehingga praktisi humas bisa menentukan, bagaimana berhubungan dan berkomunikasi dengan media tersebut.

Menyusun profil media massa akan membantu praktisi humas dalam merancang komunikasi dengan media. Misalnya, media cetak memiliki segmentasi pembaca yang berbeda dengan media online berdasarkan geografis, status sosial ekonomi dan pendidikan.  

Untuk melakukan pemetaan media ini sangat bergantung pada praktisi humas yaitu sejauhmana mereka memiliki bekal dengan riset bidang media, baik kuantitatif maupun kualitatif.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post