Belanja Iklan 2017 Tumbuh 8%



Laporan Nielsen Ad Intel yang dirilis Nielsen Indonesia pada hari Kamis, (1/2/2018), mencatat belanja iklan pada tahun 2017 mencapai Rp145 triliun atau naik 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp134,8 triliun.
 
Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada 2016 sebesar 14% dari realisasi tahun 2015 sebesar Rp118 triliun. 

“Pertumbuhan nilai ini lebih didorong oleh kenaikan harga gross rate iklan di masing-masing media,” ujar Hellen Katherina, Executive Director, Head of Media Business Nielsen Indonesia, Kamis (1/2/2018).

Belanja iklan pada tahun 2017 masih didominasi media TV sebesar 80% dari total belanja iklan dan tumbuh 12% dibandingkan dengan raihan 2016. Porsi belanja iklan di media cetak menunjukkan tren penurunan karena banyak berhenti beroperasi. Produsen fast moving consumer good (FMCG) masih getol berbelanja iklan pada tahun lalu.

Belanja iklan di kategori perawatan pribadi merupakan yang terbesar senilai Rp24,9 triliun atau naik 21% secara tahunan. Di luar produk FMCG, pertumbuhan belanja iklan di sektor properti tumbuh paling tinggi sebesar 62% dengan total belanja iklan pada tahun lalu mencapai Rp4,1 triliun.

Adapun, belanja iklan di kategori telekomunikasi dan digital tumbuh 30% secara tahunan menjadi Rp13,3 triliun. Sementara itu, belanja iklan di sector rokok turun 17% menjadi Rp5,4 triliun.

Tumbuh 10%

Dikutip dari Bisnis Indonesia, Ketua Umum Persatuan Pengurus Perusahaan Periklanan Indonesia periode 2012-2016, Harris Thajeb meyakini industri periklanan akan lebih baik pada 2018 dari capaian pada 2017. “Harapan saya belanja iklan pada 2018 akan lebih bagus. Pertumbuhan bisa dua digit, minimal 10%,” ujarnya.

Harris yang juga Chairman PT Dentsu Aegis Network Indonesia, perusahaan periklanan, menambahkan kenaikan belanja iklan pada tahun ini akan didorong oleh acara-acara olahraga. 

“Biasanya di Indonesia kalau ada Piala Dunia selalu naik anggaran belanja iklan,” tuturnya.
Belanja iklan tahun ini berpotensi naik karena Indonesia akan menggelar Asian Games dan pilkada serentak. Selain itu, Piala Dunia 2018 di Rusia juga berpotensi menjadi ladang iklan.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post